Matikan Ekstensi Browser
Selain cookies dan cache, adanya ekstensi pada browser juga bisa menghalangi proses pengiriman request klien ke web server. Alhasil, request yang terhambat jadi diartikan tidak valid dan pesan error 400 muncul. Berikut ini adalah langkah-langkah mematikan ekstensi pada browser Google Chrome:
Hapus Cache atau Cookie Browser
Cookie dan cache browser menyimpan data dan konten website di sisi klien untuk meningkatkan user experience.
Yap, cache adalah memori yang digunakan untuk menyimpan konten sementara, seperti teks dan gambar, untuk mempercepat loading. Browser juga memiliki cache untuk mengurangi permintaan ke web server sehingga halaman website jadi lebih cepat dimuat.
Sementara itu, cookie menyimpan histori session dan preferensi pengguna agar Anda bisa browsing website dengan pengalaman yang lebih personal. Tapi, cookie bisa kedaluwarsa setelah beberapa waktu.
Cookie dan cache wesbite pun bisa bermasalah dan menyebabkan error HTTP 400.
Selain itu, error HTTP 400 bisa terjadi apabila web browser mengirim data cookie yang terlalu besar. Saat masalah ini terjadi, akan muncul pesan error 400 Bad Request – Request Header Or Cookie Too Large.
Anda bisa mengatasinya dengan clear cache dan cookie browser. Kalau menggunakan Google Chrome, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut:
Ingat, dengan menghapus cache dan cookie, pengaturan browser akan direset dan Anda akan logout dari website tempat Anda pernah login. Selain itu, ketika Anda mengunjungi suatu website lagi, waktu yang dibutuhkan untuk loading mungkin agak lama karena browser harus mengambil konten baru, bukan dari data cache yang tersimpan.
Kalau memang cache dan cookie adalah penyebab error 400 bad request, Anda akan bisa membuka website tanpa masalah. Tapi, jika belum berhasil, coba cara berikutnya di bawah ini.
Penyebab Error 400 Bad Request
Berikut adalah beberapa penyebab umum dari Error 400:
Nonaktifkan Ekstensi Browser
Ekstensi browser atau browser extension bisa juga menjadi penyebab error 400 bad request. Sebab, ekstensi ini mengganggu proses pengiriman permintaan ke web server, hingga akhirnya web server mengartikan permintaan Anda sebagai tidak valid.
Selain itu, ekstensi browser bisa memengaruhi cookie, yang menyebabkan terjadinya eror 400 bad request. Untuk mengetahui apakah ekstensi browser adalah penyebabnya, sebaiknya nonaktifkan dulu semua ekstensi. Berikut cara menonaktifkan ekstensi di Google Chrome:
Kalau langkah ini berhasil, berarti penyebab errornya adalah ekstensi browser. Anda perlu mencari tahu ekstensi mana yang menyebabkan masalah. Refresh halaman setiap kali Anda mengaktifkan satu ekstensi.
Nah, jika error 400 bad request tiba-tiba muncul setelah mengaktifkan salah satu ekstensi, berarti Anda sudah menemukan penyebabnya. Biarkan ekstensi tersebut tetap dinonaktifkan, atau hapus dengan mengklik tombol Hapus di pengaturan.
Mencoba mengupload file yang ukurannya melebihi batas maksimum server juga bisa menjadi penyebab error status HTTP 400 bad request. Website biasanya memiliki batas upload file, jadi, cek apakah file yang akan Anda upload sudah sesuai dengan batasnya.
Kalau website tidak menyebutkan batas ukuran file, upload file berukuran kecil dulu untuk mengecek apakah terjadi error atau tidak. Jika berhasil, berarti Anda harus mengubah ukuran file asli yang ingin Anda upload.
Ingat, mengompresi file bisa menurunkan kualitasnya. Kalau Anda menggunakan format gambar atau PDF, kontennya mungkin akan menjadi blur dan tidak terbaca. Pastikan Anda juga mengecek kualitas file setelah dikompresi, dan pastikan file masih bisa dibaca.
Ada banyak tool kompresi online yang gratis, jadi Anda tidak perlu menginstal software lain di komputer. Beberapa di antaranya adalah HiPDF untuk file PDF, dan UniConverter untuk file video dan audio.
Saat Anda membuka website untuk pertama kali, sistem akan melewati proses DNS lookup (pencarian DNS), yang menelusuri nameserver dan IP address yang terkait dengan nama domain.
Sistem operasi Anda kemudian akan menyimpan IP address web server dalam DNS cache. Dengan begitu, sistem bisa menjalankan proses reduce DNS lookup pada kali berikutnya Anda mengunjungi website sehingga website bisa dimuat lebih cepat.
Sayangnya, DNS cache yang bermasalah atau tidak update bisa menyebabkan eror HTTP 400 bad request. Kalau sudah begini, Anda perlu flush DNS cache.
Karena DNS cache disimpan di sistem operasi, caranya juga berbeda-beda. Apabila menggunakan Google Chrome, Anda juga perlu melakukan flush DNS cache di web browser.
Berikut langkah-langkahnya:
Tekan tombol F4 untuk membuka Launchpad, lalu masuk ke Terminal untuk membuka command terminal. Masukkan command di bawah ini kalau Anda menggunakan macOS Sierra, X El Capitan, X Mavericks, X Mountain Lion, atau X Lion:
Apabila menggunakan sistem operasi lain, silakan baca panduan lengkap kami tentang cara flush DNS cache.
Restart PC dan Hardware Lainnya
Cara terakhir adalah merestart komputer dan hardware yang berhubungan dengan internet, seperti router dan modem.
Merestart PC biasanya bisa menjadi solusi yang efektif untuk berbagai masalah, termasuk untuk mengatasi error 400 bad request karena bisa membersihkan RAM. Langkah ini juga bisa sekaligus melakukan flush cache sementara yang disimpan saat Anda membuka atau menutup program.
Data sementara dari proses di latar belakang bisa mengganggu proses pengiriman permintaan ke server sehingga mengakibatkan error 400 bad request.
Selesai! Di artikel ini, Anda sudah mempelajari bahwa status HTTP 400 bad request adalah kode yang muncul ketika permintaan ke server tidak valid atau mengalami masalah. Seperti halnya kode status 4xx lainnya, 400 bad request adalah masalah yang terjadi di sisi klien.
Error ini bisa disebabkan oleh sintaksis permintaan yang salah, framing pesan permintaan yang tidak valid, ataupun permintaan routing yang menipu.
Karena merupakan masalah yang terjadi di sisi klien, pengguna bisa mengatasi sebagian besar error 400 bad request dengan mudah. Singkatnya, berikut 8 cara mengatasi error 400 bad request:
Masih memiliki tips atau solusi lainnya? Silakan sampaikan pada kolom komentar di bawah ini, ya.
Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Marketing Specialist di Hostinger. Ia suka mengikuti tren teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami. Kenali Ninda lebih dekat di LinkedIn.
Halo, Sob! disini kamu #BisaBanget dapetin Tutorial seputar dunia Website hingga VPS. Jadi, kamu ga perlu bingung lagi, Sob! Jangan lupa kasih Feedback untuk Tutorialnya biar kita bisa berikan yang terbaik khusus buat Kamu
Latest posts by Admin Tutorial
Halo Sob, saat Kamu mengelola website Kamu bisa jadi Error 400 akan muncul sesekali pada suatu saat. Error 400 ini merupakan rangkaian dari Error 400 hingga 499.
Nah, buat Kamu yang menjumpai Error 400 dan hendak memperbaikinya ada baiknya kalau Kamu memperhatikan apa yang jadi penyebab utama dan indikasi dari Error 400 ya Sob!
Penyebab Error 400 Bad Request
Berdasarkan Jurnal Penelitian Unikom, kepuasan pengguna atas layanan website dipengaruhi kelancaran mengakses website. Akan tetapi, hal tersebut tidak akan terpenuhi jika terjadi corrupt saat proses pengiriman data dan membuat respons 400 Bad Request. Adapun penyebab error 400 Bad Request adalah sebagai berikut.
Cara Mengatasi Error 400 Bad Request
Tiba saatnya untuk kamu mengetahui bagaimana cara mengatasi gangguan 400. Pada pembahasan ini kami rangkumkan cara mengatasi yang paling praktis sebagai solusi untuk klien atau pengunjung website. Yuk, simak langsung pembahasan berikut!
Cara Mengatasi Error 400 Bad Request dengan Mudah
Error 400 Bad Request adalah HTTP status code (kode status HTTP) yang menunjukkan adanya masalah karena permintaan yang tidak valid. Akibatnya, server tidak bisa memahami dan memproses permintaan tersebut. Sebagian besar error HTTP 400 disebabkan oleh sintaksis permintaan yang salah, framing pesan permintaan yang tidak valid, atau routing permintaan yang menipu.
Nah, kalau Anda mengalami error ini saat sedang menjelajahi internet, jangan khawatir. Masalah ini sebenarnya mudah diatasi. Tapi, perlu diingat kalau error ini terkadang berasal dari server website. Jika demikian, hanya pemilik website yang bisa mengatasinya.
Di artikel ini, kami akan menjelaskan 8 cara mengatasi error 400 bad request. Kami juga akan membahas variasi pesan eror HTTP 400 dan kemungkinan penyebabnya. Selamat membaca!
Kompres Ukuran File
Coba periksa ketentuan ukuran file yang tertera pada website. Biasanya, setiap website yang mengizinkan user untuk mengunggah file akan memberikan ketentuan kapasitas ukuran file. Boleh jadi, pesan error 400 muncul karena kamu melewatkan keterangan kapasitas ukuran ini sehingga server tidak dapat meresponnya.
Kamu dapat memperkecil ukuran file menggunakan alat kompres online yang bisa digunakan secara gratis. Akan tetapi, ketahuilah bahwa mengkompresi file dapat menurunkan kualitasnya. Untuk beberapa jenis file seperti JPG atau PDF, mungkin akan menjadi kabur sehingga sulit dibaca.
Terakhir, kamu juga dapat melakukan restart perangkat untuk mengatasi error 400. Meskipun terdengar sederhana, cara ini justru bisa efektif memperbaiki berbagai masalah, termasuk dengan pesan error 400, lho. Hal ini memungkinkan sebab restart perangkat dapat membersihkan RAM.
Nah, sekarang kamu sudah tahu kan cara mengatasi error 400 Bad Request? Error 400 adalah pesan error yang memberitahukan bahwa server gagal memahami permintaan dari user. Gangguan ini biasanya terjadi di sisi klien namun tidak menutup kemungkinan juga terjadi akibat kesalahan pada server tersebut sendiri.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan gangguan ini beragam. Mulai dari kesalahan pada URL tujuan, cache dan cookies browser yang corrupt, masalah pada cache DNS, hingga ukuran file yang terlalu besar.
Untuk mencegah munculnya pesan error 400 pada sisi server, gunakan layanan hosting murah dari IDwebhost cukup dengan Rp 10 ribuan per bulan! Nggak percaya? Cek di sini dan pilih paketmu sekarang, yuk!
Perbaiki URL yang Salah
Cara yang pertama ini merupakan cara paling praktis untuk mengatasi error 400. Periksalah kembali URL tujuan. Tulis kembali URL dengan teliti. Masukkan URL yang sesuai tanpa menambahkan karakter tambahan, apalagi karakter yang tidak diizinkan. Dengan begitu URL dapat diproses oleh server.
Apabila kamu masih kesulitan untuk menuliskan URL yang benar atau menemukan website tujuan, kamu dapat menggunakan cara alternatif. Caranya adalah dengan melakukan pencarian situs tujuan melalui search engine. Untuk mendapatkan hasil pencarian berupa halaman spesifik, kamu dapat menuliskan kata kunci yang terstruktur.
Kata kunci tersebut berupa site: (nama domain) (judul artikel atau nama halaman). Misalnya kamu ingin mengunjungi halaman jasa pembuatan website di IDwebhost. Kamu dapat menuliskan kata kuncinya demikian: site: IDwebhost.com jasa pembuatan website.